800. 05. 92.Dendrobium schistoglossum Schltr., 1911


Flickingeria schistoglossa (Schltr.) A.D.Hawkes, 1965



Flickingeria schistoglossa asal Rokan Hulu, Riau.
Asal specimen  
Dendrobium schistoglossum adalah anggrek endemik asal pulau Sumatra yang diperkenalkan oleh botanis berkebangsaan Jerman yaitu Rudolf  Schlechter ditahun 1911 . Publikasinya di Botanische Jahrbücher für Systematik, Pflanzengeschichte und Pflanzengeographie. Leipzig xlv. Beibl. 104, 31. (1911) itu menggambarkan satu tanaman anggrek endemik yang di koleksinya dari dekat Padang Panjang dari ketinggian sekitar 800 m dari permukaan laut. Ia juga ditemukan di pulau Mentawai, Sumatra Barat.

Rediscovery
Anggrek ini berhasil kami (WOiSG) temukan kembali tahun 2011 dari specimen asal Curup, Bengkulu. Kemudian menyusul temuan dari specimen asal Payah Kumbuh dan Rokan Hulu, Riau. Dari daerah ini bisa di simpulkan bahwa anggrek ini tersebar dari dataran rendah hingga menengah.

Asal nama
Dendrobium schistoglossum dinamai dari kata schisto- , awalan yang berarti terpecah atau terbelah, dan kata glossa berarti lidah. Jadi, schistoglossum berati lidah yang terpecah-pecah yang menggambarkan ciri-ciri dari lidah anggrek ini.

Revisi Marga (Genera)
Marga atau genera anggrek ini telah di transfer ke marga yang lebih cocok yaitu Flickingeria oleh A. D. Hawkes tahun 1965 sehingga namanya menjadi Flickingeria schistoglossa (Schltr.) A.D.Hawkes, 1965


Batang Flickingeria schistoglossa
Rimpang
Panjang merayap, bercabang berkali-kali, dapat mencapai panjang 45 cm dengan diameter sekitar 5.5 mm.

Batang
Hidup secara epifit, mempunyai panjang batang bisa mencapai 16 cm dengan jarak 5-8.5 cm satu dengan lainnya. Ruas paling ujung akan tumbuh menjadi umbi semu yang berbentuk oval dan pipih dengan ukuran sekitar 4.5 cm panjangnya dan 2.2 cm lebarnya pada bagian tengah.

Daun
Daun-daun berbentuk lanset, tumpul, dengan ujung sedikit terbelah pendek dengan ukuran sekitar 16 cm x 3.7 cm.

Perbungaan
Bunga muncul dari depan daun dengan tangkai umumnya putih mengkilat.



Flickingeria schistoglossa asal Rokan Hulu, Riau.
Bunga
Bunga berwarna kuning muda hinga putih kehijauan dengan lidah putih bersih dengan ujung yang terbelah-belah. Lebar bunga sekitar 1.6 cm.

Lama berbunga (5-6 jam)
Menurut pengamatan ibu Shiva Ramli,  anggrek ini mekar sekitar 5-6 jam. Dimana mulai mekar sempurna sekitar pukul 07.30 pagi dan mulai layu pukul 13.00 siang.

Aroma
Harum seperti vanila.




Tampak bunga dari bawah
Sebaran
Endemik pulau Sumatra.
Sejauh ini baru ditemukan di Curup, Bengkulu, Payah Kumbuh, Padang Panjang, Rokan Hulu, dan Mentawai. (Data per 31 March 2013)

Status kelangkaan.
Menurut hemat kami, species ini termasuk langka, karena selama ini belum ada publikasi ulang karena tak adanya specimen. Dengan kata lain anggrek ini sebelumnya merupakan salah satu Lost Orchid of Sumatra yang berhasil di rediscovery. (Anggrek Sumatra yang hilang dan berhasil ditemukan kembali oleh WOiSG tahun 2011).


Photo :
Shiva Ramli, Flickingeria schistoglossa (Schltr.) A.D.Hawkes, 1965 , specimen dari Rokan Hulu, Riau.



Halaman

Link

1. Photo close up specimen dari Curup, Bengkulu LINK
2. Photo close up specimen dari Payah Kumbu, Sumatra Barat LINK
3. Photo close up specimen dari Rokan Hulu, Riau LINK
0000000000000 00000000000000000000000000000 00000000000000000000000000000
Posted 31032013


No comments:

Post a Comment